Friday, April 25, 2014

Filled Under:
, , ,

Posisi Terbaik Hubungan Suami Isteri

Kamar pengantin (ilustrasi from ruanghati.com)
Dalam Islam , suami isteri dibenarkan menggunakan pelbagai gaya / kedudukan dalam " bercinta " sepanjang menuju " tempat " yang benar .

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahawa :

جاء عمر إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال يا رسول الله هلكت قال وما أهلكك . قال حولت رحلى الليلة . قال فلم يرد عليه رسول الله - صلى الله عليه وسلم - شيئا قال فأنزل الله على رسول الله - صلى الله عليه وسلم - هذه الآية ( نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم ) أقبل وأدبر واتق الدبر والحيضة

Umar datang menemui Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam seraya berkata , " Wahai Rasulullah , binasalah aku . " Rasulullah bertanya , " Apa yang membinasakanmu ? " Umar menjawab , " Aku mengalihkan tungganganku tadi malam . " Rasulullah diam , tidak menjawab apa-apa . Kemudian turunlah ayat , " Isteri - isteri kamu adalah ( laksana ) tanah tempat bercucuk tanam bagimu , maka datangilah tanah tempat bercucuk tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki " ( QS. Al Baqarah : 223 ) . ( Rasulullah pun bersabda ) " Engkau boleh dari depan atau belakang , tetapi jangan ke dubur dan saat haid . "

Lalu , kedudukan bagaimanakah yang terbaik ? Berikut ini penjelasan Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Zaadul Ma'ad :

Kedudukan terbaik ketika berhubungan suami isteri adalah , suami berada di atas isteri . Yakni setelah sang suami mencumbui isterinya , merayu dan menciuminua , ia meminta isteri tidur terlentang . Dengan kedudukan ini pula , isteri disebut sebagai katil . Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud , " Seorang anak adalah untuk pemilik ranjang . "

Kedudukan ini juga menunjukkan kepemimpinan suami atas isterinya , sebagaimana firman Allah :

الرجال قوامون على النساء

" Kaum laki - laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita " ( QS. An Nisa ' : 34 )

Seorang penyair berkata ,

Jika aku menginginkan istriku ,
ia laksana katil yang menopangku
Saat diriku mencapai kepuasan
Ia laksana pelayan yang selalu memujaku

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman ,

هن لباس لكم وأنتم لباس لهن

" Mereka adalah pakaian bagimu , dan kamu adalah pakaian bagi mereka ( QS. Al Baqarah : 187 )

' Pakaian ' yang paling sempurna adalah saat kedudukan seperti ini . Sebab dengan kedudukan ini , pakaian suami adalah ' ranjang'nya . Sementara pakaian isteri adalah ' selimut'nya . Kedudukan suami di atas isteri , diambil dari konteks ayat tersebut . Ini kedudukan terbaik , suami dan isteri saling menjadi pakaian satu sama lain .

Demikian pandangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah mengenai kedudukan terbaik dalam " bercinta " . Wallahu a'lam bissawab . [ IK / bersamadakwah ]

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ 2013 INSANI.