Friday, October 3, 2014

KERANA SEBIJI KURMA

Musim haji hadir lagi. Jutaan umat Islam datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah. Seorang alim yang bernama Ibrahim bin Adham adalah salah seorang dari kalangan mereka yang bertuah pada tahun itu. Hakikatnya, sebelum ini, Ibrahim seringkali mengunjungi Mekah dan menjadikan tanah suci itu seolah–olah rumah kedua baginya.

Selesai beribadat, Ibrahim tergerak hati ingin berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebelum berangkat, dia singgah untuk membeli kurma sebagai bekalan. Dia menghampiri pedagang tua yang menjual kurma berhampiran dengan Masjidil Haram. Kurma pun ditimbang dan dibungkus. Ketika itu, sebiji kurma tergolek di tepi timbangan. Menyangka ia adalah bahagian dari kurma yang ia beli, Ibrahim mengutip kurma itu dan memakannya. Tambahan pula, perutnya sedang lapar. Selesai membayar, Ibrahim terus beredar.

Perjalanannya diteruskan ke Al-Aqsa. Perjalanan menaiki unta ketika itu memakan masa selama empat bulan. Tatkala menjelang waktu solat, Ibrahim akan berhenti dan solat di atas padang pasir yang tandus. Malamnya pula, Ibrahim tidur tanpa selimut di tepian batu bagi menahan kesejukan. Begitulah sederhananya kehidupan Ibrahim. Hidupnya banyak diabadikan kepada ibadah bagi mendapatkan keredhaan Allah.

Tiba di Al-Aqsa, Ibrahim memilih ruang kegemarannya, sebuah naungan di bawah kubah Sakhra. Di situlah dia beribadat, solat dan berdoa dengan khusyuk sendirian. Dalam kesunyian itu, Ibrahim terdengar percakapan dua malaikat tentang dirinya.

“Itulah Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan warak. Doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” ujar malaikat pertama.

“Sekarang tidak lagi. Doanya telah ditolak kerana empat bulan yang lalu, dia memakan sebiji kurma milik seorang pedagang tua di Masjidil Haram. Kurma itu haram baginya,” jawab malaikat kedua.

Bicara mereka cukup mengejutkan Ibrahim. Dia terbayang segala ibadahnya selama empat bulan ini tidak diterima oleh Allah SWT gara-gara memakan sebiji kurma yang bukan haknya.

“Astaghfirullahalazim…,” Ibrahim beristighfar berkali-kali. Hatinya diruntun kesal yang menggunung tinggi. Tanpa menunggu lama, Ibrahim berkemas dan pergi ke Mekah. Niatnya cuma satu iaitu menemui pedagang tua penjual kurma itu. Ibrahim ingin meminta dihalalkan sebiji kurma yang sudah dimakannya itu.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, Ibrahim sampai di Mekah dan terus menuju ke tempat penjual kurma itu. Hairan! Gerai itu masih ada tetapi kini yang menjaganya seorang anak muda. Ibrahim yakin itu masih gerai yang sama.

“Saya mahu bertanya, empat bulan lalu, yang menjual di sini seorang pedagang tua. Di mana dia sekarang?" tanya Ibrahim.

“Oh, itu bapa saya, dia sudah meninggal sebulan yang lalu. Sekarang saya pula yang meneruskan perniagaan ini,” jelas anak muda itu.

Bagaimana? Bagaimana Ibrahim ingin meminta kurma itu dihalalkan sedangkan pedagang tua itu sudah mati?

Ibrahim membuka rahsia kedatangannya pada anak muda itu.

“Jadi, engkau sebagai warisnya, mahukah engkau menghalalkan sebiji kurma milik ayahmu yang aku makan tanpa izin?

Anak muda itu hanya tersenyum. Baginya tiada masalah . Dia sedia menghalalkan kurma itu.

“Tetapi bagaimana dengan sebelas orang saudara-saudara saya yang lain. Mereka juga perlu tahu kerana mereka juga waris ayah saya dan mempunyai hak yang sama,” tanya anak muda itu.

Ibrahim pun mendapatkan alamat kesebelas orang saudara lelaki itu dan mencari mereka seorang demi seorang. Kepada mereka, Ibrahim meminta maaf dan minta dihalalkan sebiji kurma itu. Usaha bersungguh-sungguh Ibrahim tidak sia-sia. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.

Empat bulan telah berlalu. Ibrahim bin Adham sudah kembali berada di bawah kubah Sakhra. Dalam munjatnya, Ibrahim mendengar dua malaikat yang sama berbicara.

“Itulah Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang doanya tertolak kerana memakan sebiji kurma milik orang lain…”

“Oh tidak..sekarang doanya sudah dikabulkan semula. Ibrahim sudah meminta dihalalkan kurma itu kepada semua waris lelaki itu. Kini, dirinya telah bersih kembali dari dosa memakan hak orang lain. Sekarang ini, Ibrahim sudah bebas.”

KISAH ANAK MUDA YANG TIDAK DI CABUT NYAWANYA OLEH MALAIKAT MAUT



 Sebuah kisah yang akan membuka mata kita tentang kebesaran Allah Taala yang tiada tolak bandingnya. Hayati kisah ini dan sama-sama kita mengambil pengajaran dari cerita ini.

Kematian adalah hak Allah Swt, tanpa mampu kita menolaknya secara apapun jika Allah berkehendak, dan juga maju mundurnya kematian adalah hak Allah Swt.

Tetapi, ada satu perkara yang mampu membuat kematian di tunda oleh-Nya. Lalu bagaimana caranya dan mengapa itu boleh terjadi?Berikut ini sebuah contoh kisah yang benar – benar terjadi pada masa kenabian Ibrahim as.

Suatu hari, Malaikal Maut mendatangi Nabi Allah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”

“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”

“Ada apa dia datang menemuimu?”

“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikal Maut pergi meninggalkan Nabi Allah Ibrahim.

Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini itu juga dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabi Allah Ibrahim memilih ‘kematian’ tetap menjadi rahasia Allah.

Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikal Maut, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi?

Malaikal Maut menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.

“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”

Kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad Shallahu `Alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.

Maka, tengoklah kanan – kiri anda, lihat – lihatlah sekeliling anda. Bila anda menemukan ada satu – dua kesusahan di depan mata anda. Maka sesungguhnya andalah yang perlu menghulurkan pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu ditampakkan oleh Allah untuk memanjangkan umur anda. Apakah anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur anda.

Lihatlah betapa mulia hati si pengemis ini. Kita pula bagaimana?

Tidak ada seorang pun yang mengetahui bila ajalnya akan tiba. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam keadaan apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.

Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.

Mudah – mudahan Allah berkenan memanjangkan umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian yang pasti datang.

Wallahualam.

500 TAHUN IBADAH UMPAMA DEBU


Dari Jabir r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w. telah memberitahu kami bahawa Malaikat Jibrail telah memberitahu Rasulullah s.a.w katanya:”Wahai muhammad demi Allah yang mengutusmu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama 500 tahun diatas sebuah bukit yang lebar,panjangnya bukit itu 30 puluh hasta kali 30 hasta dan disekelilingnya ialah air laut yang seluas 4,000 farsakh dari tiap penjuru. Dan di situ Allah s.w.t mengeluarkan air selebar satu jari dan dari bawah bukit dan Allah s.w.t juga telah menghidupkan sebuah pohon delima yang setiap hari mengeluarkan sebiji buah delima. Apabila tiba waktu petang hamba Allah itu pun memetik buah delima itu dan memakannya, setelah itu ia pun sembahyang.

Dalam sembahyang ia telah meminta kepada Allah s.w.t. supaya mematikannya ketika ia dalam sujud, supaya badannya tidak disentuh oleh Bumi atau apa-apa saja sehingga tibanya hari kebangkitan. Maka Allah s.w.t. pun menerima permintaanya.Berkatalah malaikat lagi:”Oleh itu setiap kali kami naik turun dari langit kami melihatnya sedang sujud, kami mendapat dalam ilmu bahawa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. lalu Allah s.w.t. menyuruh Malaikat:”masukkanlah hambaku itu ke dalam syurga dengan limpah rahmatku:” maka berkata orang itu:”Dengan disebabkan amalku?” Maka Allah s.w.t. menyuruh malaikat menghitung semua amalnya dengan nikmat yang Allah s.w.t. berikan. Apabila penghitungan dibuat maka amal yang dibuat oleh orang itu selama 500 tahun itu telah habis apabila dikira dengan sebelah mata, yakni nikmat pengelihatan yang Allah s.w.t. berikan padanya, sedangkan nikmat-nikmat lain belum dikira.Maka Allah s.w.t. berfirman:”Masukkan ia kedalam neraka”.Apabila ia ditarik ke neraka maka ia pun berkata:”Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam syurga dengan rahmatMu.” Lalu Allah s.w.t. berfirman kepada malaikat:”Bawakan ia ke mari”. Kemudian Allah s.w.t. bertanya orang itu:”Siapakah yang menjadikan kamu daripada tidak ada”Lalu orang itu menjawab:”Engkau ya Allah”.Kemudian Allah s.w.t. bertanya lagi:”Apakah itu kerana amalmu atau rahmatKu?”.jawab orang itu:”Ya Allah, dengan rahmatMu.”Allah s.w.t. bertanya lagi:”Siapakah yang memberikan kekuatan sehingga 500 tahun kamu beribadat?”.Jawab orang itu:”Engkau ya Allah”.Allah s.w.t. bertanya lagi:” Siapakah yang menempatkan kamu diatas bukit yang di tengah-tengah lautan, dan siapakah yang mengeluarkan air tawar yang bersih dari tengah-tengah lautan yang airnya sangat masin dan siapakah yang menumbuhkan sebuah pohon delima yang mengeluarkan sebiji delima setiap hari, pada hal buah itu hanya berbuah setahun sekali lalu kamu meminta supaya aku matikan kamu dalam sujud, jadi siapakah yang membuat semua itu?”lalu orang itu berkata:”Ya Allah, ya Tuhanku engkaulah yang melakukanya.”Allah s.w.t. berfirman:”Maka semua itu adalah dengan rahmatKu dan kini aku masukkan kamu ke dalam syurga juga adalah dengan rahmatKu.

”Malaikat Jibrail berkata:”Segala sesuatu itu terjadi hanya dengan rahmat Allah s.w.t. Amal yang dibuat oleh seseorang itu tidak akan dapat menyamai walaupun setitik debu sekalipun dengan nikmat yang Allah s.w.t. berikan pada hambanya, oleh itu janganlah mengharapkan amal kita itu akan dapat memasukkan kita ke dalam syurga Allah s.w.t. sebaliknya memohonlah dengan rahmatNya.Sebab hanya dengan rahmat Allah s.w.t. sajalah seseorang itu dapat memasuki syurgaNya.

Sumber : Kitab Lubab Hadis Karangan Imam Sayuti

Wednesday, October 1, 2014

Perbualan Seorang Bayi Sebelum Kelahirannya



Baca dan hayati kisah di bawah ini. Fahami mesej yang cuba disampaikan. Dan paling penting, amalkan ilmu yang anda dapat.

Adalah dikisahkan….pada ketika seorang bayi akan dilahirkan ke dunia nyata.

Bayi itu bertanya kepada Tuhan : “Para malaikat di sini mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimkan saya ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? Saya begitu kecil dan lemah.”
Tuhan menjawab: “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Dia akan menjaga dan mengasihimu dengan sepenuh hatinya.”

Bayi bertanya lagi: “Tetapi disini, didalam syurga ini, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi, bermain dan tertawa…Inikan sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”
Tuhan menjawab: “Malaikat mu nanti akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia di sana”

Bayi bertanya lagi: “Bagaimana mungkin saya dapat memahami orang-orang bercakap dengan saya sedangkan saya tidak memahami bahasa mereka?”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar. Dan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Dia akan mengajar kepadamu cara untuk berkata-kata.”

Bayi bertanya lagi: “Apakah yang boleh saya lakukan ketika saya ingin berbicara kepadaMu?”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa dan bermunajat kepadaKu.”

Bayi bertanya lagi:”Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya nanti?”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu lah yang akan melindungimu, walaupun mungkin jiwa dan raga terpaksa dikorbankannya.’

Bayi bertanya lagi: “Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak lagi dapat melihatMu lagi.”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku dan akan mengajarkan bagaimana kamu nanti akan kembali juga kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan sentiasa disisimu.”

Pada saat itu, Syurga begitu tenang dan hening sehingga suara dari Bumi dapat jelas kedengaran.

Dan sang bayi bertanya perlahan : “Tuhan, jika saya terpaksa pergi sekarang ini, bolehkah Kamu khabarkan kepadaku nama malaikat yang Kamu maksudkan itu?”
Tuhan menjawab: “Kamu akan memanggil malaikatmu itu sebagai “IBU”. Maka ingatlah, sentiasa kamu berkasih sayang dengannya dan menghargai setiap pengorbanan ibu mu. Berbakti, berdoa dan cintailah dia sepanjang masa. Dialah satu-satunya harta mu yang tiada galang gantinya, dunia mahupun akhirat. ”

Dan untuk para ibu, ingatlah kisah ini dikala kamu hilang sabar dengan karenah anak-anak mu yang sedang membesar. Sesungguh nya Syurga itu dibawah telapak kakimu. Sucikanlah 4 perkara dengan 4 perkara :

Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan
Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu
Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Robb mu
Dosa-dosa mu yang lalu dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu

HUKUMAN SEBAT DI ACHEH : KANUN JENAYAH

Di Acheh mereka mengamalkan hukuman yang beretapatan dengan syariah. Mereka yang bersalah berkhalwat, berjudi dan juga minum arak akan dihukum sebat di tempat awam untuk dijadikan iktibar kepada penduduk Islam yang lain.

Acheh dibenarkan mengamalkan hukum syariah oleh kerajaan pusat Indonesia kerana ianaya salah satu syarat pemerintahan autonomi mereka. Dengan terjalannya hukuman yang bertepatan dengan agama Islam. pihak kerajaan pusat Indonesia berharap dapat mengurangkan tentangan dari Gerakan Acheh Merdeka.

Hukuman sebat biasanya dijalankan pada hari jumaat selepas solat jumaat. Ianya dijalankan di perkarangan Masjid Baiturrahman dan diperhatikan oleh orang ramai. Walaupun hukuman syaria ini mendapat sokongan ramai pihak, namum terdapat juga golongan yang merasakan perlaksanaan hukuman di Acheh adalah tidak adil. Ini adalah kerana mereka yang dihukum majoritinya terdiri dari golongan berpendapatan rendah. Golongan perpendapatan tinggi dan berkepentingan dapat melepaskan diri dari dihukum skuad Polis Moral.



Laporan asal JakartaGlobe

Kurangkan Ketawa Banyakkan Menangis



Firman Allah SWT melalui ayat 82 surah at-Taubah bermaksud: “Maka bolehlah mereka (golongan munafik) ketawa sedikit (di dunia ini) dan mereka akan menangis banyak (di akhirat kelak), sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan (semasa hidup di dunia).” Dan dalam ayat 60 surah an-Najm yang bermaksud: “Maka mengapa kamu ketawa dan tidak menangis?”

Mesej daripada maksud dua potong ayat di atas walaupun pendek, sarat dengan pelbagai pengajaran yang perlu diambil oleh kita semua, betapa Allah SWT mencemuh golongan munafik yang boleh disifatkan sebagai golongan yang mana hidup mereka penuh dengan kepura-puraan.


Sesungguhnya kedua-dua ayat berkenaan di atas ditujukan kepada golongan munafik yang banyak mempersendakan kebenaran ayat-ayat al-Quran ataupun pengajaran daripada hadis-hadis Nabi Muhammad s.a.w. Mereka merupakan golongan yang menzahirkan luaran mereka sebagai orang Islam, tetapi pada sanubari mereka menyatakan kebencian yang amat sangat terhadap Islam, lebih dahsyat daripada orang bukan Islam.

Mereka menyatakan kononnya mahu melakasana dan menegakkan hukum-hukum Islam, tetapi pada masa yang sama menyubur serta memperbanyakkan program-program maksiat melalui penganjuran sitcom-sitkom gelak ketawa, malah dipertandingkan seperti ‘Rajalawak’/'Lawaking’ yang mahu mengajak penonton supaya banyak ketawa dan menangis sedikit.

Tidak ada program lawak yang mengajak manusia untuk berfikir pada alam akhirat atau menyebabkan mereka menangis. Tetapi yang jelas bahawa mereka diajak untuk ketawa hingga lupa tugas sebenar untuk beriman kepada Alla SWT, sesungguhnya terdapat pandangan di kalangan ulama kontemporari hari ini yang menegaskan bahawa umat Islam adalah umat serius yang mempunyai tanggungjawab besar menyeru manusia sejagat untuk kembali kepada fitrah mereka iatu menyembah Allah – Tuhan segala manusia.

Apa yang jelas jika ciri-ciri golongan munafik ada dalam diri insan Muslim, ia boleh dianggap sebagai satu musibah besar, kerana ciri-ciri tersebutlah yang akan mengundang kemarahan Allah dan sudah pasti tidak akan berjaya mendapatkan pertolongan Nabi Muhammad pada hari akhirat kelak.

Perkara ini ada ditegaskan Allah melalui firman-Nya dalam ayat 145 surah an-Nisaa yang bermaksud: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang terkebawah sekali dari (lapisan-lapisan dalam) neraka. Dan engkau tidak sekali-kali akan mendapat sesiapa pun yang boleh menolong mereka.”



Berdasarkan hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad s.a.w mengatakan:

Tanda orang-orang munafiq itu ada tiga keadaan.

* Pertama, apabila berkata-kata, dia berdusta.

* Kedua, apabila berjanji, dia mengingkari.

* Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan), dia mengkhianatinya.



Amanah Daripada Allah

Apabila dilihat kepada maksud pengisian yang ada dalam hadis baginda di atas, kita dapat simpulkan bahawa masih terdapat di kalangan umat Islam hari ini yang sanggup berdusta semata-mata untuk mencapai impian dalam hidup mereka.

Mereka tidak mempedulikan larangan Allah atau suruhan-Nya, yang dilarang itulah menjadi keutamaannya untuk dilakukan, sedangkan suruhan Allah diabaikan. Gambaran ini dapat dilihat secara jelas, sebagai contoh penyertaan individu Muslim dalam program yang dilarang seperti Rajalawak, ia menjadi pilihan dan kesukaan ramai manusia hari ini, pada masa yang sama ramai juga yang meninggalkan solat kerananya.

Begitu juga individu Muslim yang berbuat janji, apatah lagi janji mereka kepada Allah seperti dalam lafaz yang diungkapkan dalam solat, sesungguhnya hidupku, matiku dan seluruh amal ibadatku adalah hanya untuk Allah, Tuhan sekelian alam.

Tetapi selepas solat, banyak perkara yang dijanjikan itu disanggah secara langsung atau tidak langsung, ramai Muslimat yang solat dengan pakaian kain telekung yang mencantikkah penampilan mereka, tetapi ramai juga di kalangan mereka mendedahkan aurat atau menampakkan rambut mereka di hadapan khalayak lelaki.

Begitu juga dengan amanah yang diberi, terutamanya amanah sebagai manusia Islam yang diwajibkan untuk melaksanakan segala titah perintah Allah SWT dalam erti kata sebenarnya. Tetapi ia hanya seruan yang tertinggal di atas mimbar oleh khatib pada setiap hari Jumaat, ia tidak digarap dengan baik oleh para jemaah, amanah untuk membangun bersama Islam tidak ditepatinya. Amanah untuk mendaulatkan Islam juga hanya retorik semata-mata, kesemua agenda hidup tidak berteraskan untuk kurangkan ketawa dan menangis banyak kerana takut kepada Allah.

Program-program kuliah dan ceramah di masjid-masjid atau surau-surau kebanyakannya dihadiri oleh golongan pesara walaupun terdapat golongan muda atau remaja, tetapi jumlahnya terlalu sedikit. Mungkin kempen kepada golongan ini untuk ke masjid atau surau tidak dikuat-kuasakan oleh pihak berkuasa, sebab mereka pun tidak terfikir untuk ke masjid atau surau, tetapi kempen untuk program ketawa seperti ?Jomheboh? dan lain-lain dipromosikan dengan hebat sekali, sebab yang berkempen pun akan menyertainya.



Yang Pahit Itu..

Kepada mereka dibacakan sebuah hadis Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: “Kemanisan di dunia akan memahitkan nanti di akhirat, dan apa-apa yang memahitkan di dunia akan memaniskan seseorang itu di akhirat.”

Sesuatu yang manis pasti akan menggembirakan seseorang, seperti kerap makan durian yang sedap dan enak, tetapi ia akan menjadikan seseorang itu mungkin akan terkena obesiti dan kencing manis, berbanding dengan ubat periuk yang pahit, bagi pengamal yang sering meminumnya walaupun tidak sedap, tetapi ia menjanjikan kesihatan yang baik.

Begitulah sebaliknya bagi mereka yang mengutamakan yang pahit, maksudnya menjalani proses hidup sebgai Muslim yang beramal dengan solat lima kali sehari semalam. Ia menjadi manis bagi orang biasa buat, tetapi ia dianggap pahit atau sukar untuk dilakukan bagi mereka yang tidak biasa atau golongan yang memiliki ciri-ciri orang munafik.

Apapun semua yang pahit itu sebenarnya akan membahagiakan seseorang itu nanti di alam akhirat, termasuklah berada dalam jemaah yang berteraskan Islam. Untuk memajukan Islam sebagai cara hidup bukanlah satu perkara yang mudah, namun ia memerlukan kesabaran yang cukup tinggi dan kewarasan pemikiran untuk mendapatkan syafaat (rekomendasi) daripada baginda Rasulullah s.a.w. di akhirat kelat, Insya-Allah. Yang penting banyakkan menangis kerana takut kepada Allah SWT.

Sumber:akuislam.com

Rahsia sebenar Masjid Nabawi yang telah disembunyikan oleh Kerajaan Saudi





















Amat malang umat Islam hari ini apabila tidak lagi mengambil berat walaupun masjid yang amat dikasihi oleh Nabi s.a.w itu sendiri, iaitu Masjid an-Nabawi. Mereka tidak mahu mencungkil pengajaran yang terdapat di masjid nabi itu sendiri.

Apakah umat Islam lalai atau ia sengaja di sembunyikan oleh pihak-pihak tertentu?

Umat Islam kini lebih mengambil tahu apakah Rahsia Da Vinci Code daripada mengambil pengajaran yang telah terpahat di tempat-tempat suci Islam terutama di Mekah dan Madinah. Da Vinci Code adalah cerita dongeng kisah Nabi Isa a.s yang direka oleh yahudi bagi memesongkan manusia tetapi segala tulisan yang terdapat disekeliling masjid an-Nabawi dan juga Masjidil Haram adalah bertujuan untuk memberi pengajaran kepada umat Islam.

Tidak seperti peninggalan Nabi s.a.w di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, peninggalan kaum Thamud di Madain Saleh mendapat penjagaan rapi oleh pihak berkuasa Saudi. (http://saudi-archaeology.com)

Tulisan piramid dipelihara dengan rapi tapi peninggalan Nabi s.a.w diabaikan.

Tetapi kenapakah tiada usaha untuk memeliharanya, seperti di Masjid an-Nabawi sendiri banyak tulisan-tulisan itu sengaja di cat supaya tidak kelihatan dan banyak pula telah ditutup sama sekali supaya tidak kelihatan, apakah rahsianya?

Janganlah ditanya tentang ayat-ayat yang terdapat di Masjidil Haram Mekah, semuanya telah hancur menjadi debu. Mereka menganggap pembangunan yang tersergam indahlah yang menawan berbanding ayat-ayat peringatan dan puisi-puisi yang memuji dan mengagungkan Allah yang dilahirkan dengan penuh tawadhuk oleh alim ulamak terdahulu dan diabadikan bagi penghayatan umat Islam yang kemudian.

Itulah harapan oleh ulamak yang mulia yang hampir dengan zaman nabi terhadap umat Islam akhir zaman, tetapi sayangnya semua itu tidak dihargai oleh kita umat Islam.

Umat Islam lebih mengkagumi Piramid dan berusaha memelihara sebaik mungkin tulisan-tulisan yang dibuat oleh Firaun kerana kononnya untuk mencari rahsia Piramid, padahal tulisan-tulisan tersebut hanyalah memuja Firaun yang di anggap tuhan oleh mereka seperti telah di terangkan dalam banyak ayat quran.

Amat hairan kenapa langkah yang sedemikian tidak diambil terhadap segala peninggalan Rasulullah bukan setakat tempat tinggal Rasulullah tetapi tempat baginda bertahajjud dalam masjid nabi pun disembunyikan.

Tulisan didinding timur makam dihapuskan. (Dalam petak merah)

Tulisan didinding sebelah dinding barat juga dihapuskan.

Tulisan khat asal telah ditutup dengan bingkai besi.

Tulisan asal sebelum diletakkan bingkai berada dibelakang tirai.

Kotak bertanda hijau dalam gambar di atas merupakan tempat yang paling disukai oleh baginda Nabi s.a.w mengerjakan solat tahajjud. Tetapi pihak berkuasa Saudi telah menutupnya Mehrab Tahajjud ini dengan rak-rak buku.

Mehrab Tahajjud ditutupi dengan rak buku. (http://www.islamiclandmarks.com)

Inilah Mehrab Tahajjud yang asal sebelum ditutup oleh pihak berkuasa Saudi.


Timbul persoalan apakah tujuan menyembunyikan tempat yang mempunyai nilai yang tinggi untuk umat Islam dalam menghayati perjalanan hidup Rasulullah s.a.w.

Tuesday, September 30, 2014

KISAH PAK SHEIKH DENGAN ATHEIS


Alkisahnya suatu masa dahulu terjadilah perselisihan antara seorang atheis dan juga seorang Pak Sheikh mengenai kewujudan tuhan, untuk menyelesaikan perbalahan diantara mereka, kedua2nya bersetuju untuk bertemu dan berdebat pada keesokan harinya.

Keesokan harinya, si Atheis datang tepat pada masanya ditempat yang dijanjikan, penyokong kedua2 belah juga sudah ramai berkumpul untuk mendengar debat yang hebat ini. Setelah hampir setengah jam, Pak Sheikh tidak kunjung tiba, Si Atheis sudah mula tersenyum sambil berkata didalam hatinya, "Sheikh takut nak berdebat dengan ku, sebab itu dia tidak datang".

Tidak lama kemudian Pak Sheikh pun menjelma dan sambil tersenyum beliau meminta maaf kerana terlambat. Sambil tersengih si Atheis bertanya, "mengapa pak sheikh lambat, gentar untuk berdebat dengan saya ke?".
"Oh tidak" jawab Pak Sheikh, "Saya terlambat kerana saya terpaksa menyeberang sungai tadi, puas saya menunggu jika ada sampan2 yg lalu atau sesiapa yg ingin menyeberang sungai agar saya boleh menumpang" katanya lagi. "Sedang saya menunggu, tiba2 kayu2 yang hanyut disungai itu berkumpul menjadi laluan untuk saya, dari ranting yg kecil hinggalah ke batang2 pokok yang besar, dengan selesanya kemudian saya meniti diatasnya dan sampai juga akhirnya saya disini".
"Bohong" tempelak si atheis,"Masakan boleh kayu2 itu berkumpul dengan sendirinya, jika ia menjadi titi sekalipun mesti ada orang yang membuatnya".

"Terimakasih" balas Pak Sheikh, "Perdebatan kita sudah selesai" katanya lagi.

"Mengapa kamu berkata sudah selesai?" tanya si Atheis.

"Kamu sendiri sudah menjawab persoalan asas perdebatan kita ini" kata Pak Sheikh.

"Jika kayu2 yg sedikit itu tidak mampu dengan sendirinya bersatu menjadi titi, bagaimana pula dengan dunia ini? Siapa yg mencipta langit dan bumi, bintang, bulan dan matahari, tanah air angin dan api jika bukan tuhan yang maha berkuasa dan maha bijaksana? Siapa yang mencipta kamu dan memberi akal supaya berfikir tetapi kamu sendiri yang tidak mahu menggunakannya?

Tidak diceritakan pula akan kesudahan kisah tadi tetapi itu sudah cukup untuk membuatkan rakan yg tidak percayakan tuhan tadi untuk berfikir sejenak. Manusia barat kebanyakannya kecewa dengan agama mereka sendiri yang penuh dgn penipuan menyebabkan ramai yang tidak percayakan tuhan. Akan tetapi jika di beri sedikit kiasan yg penuh makna, akan terdetik kembali akal mereka memikirkannya.

Amat sedih juga kerana ketika barat semakin menjauhi agama mereka, segelintir masayarakat kita terpaut dgn agama mereka ini hanya kerana umpan cinta, wang ringgit dan juga nikmat dunia yang sementara ini. Moga terbuka hati mereka kembali kepangkal jalan suatu hari nanti. Amin.

Sumber : syurgadidunia.blogspot.com

REZEKI ITU LEBIH CEPAT DARI AJAL


 Banyak manusia merasa bimbang dalam mencari rezeki kurniaan Allah swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat.

Banyak manusia merasa bimbang dalam mencari rezeki kurniaan Allah swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat. Keadaan dunia moden yang sarat persaingan dan pergelutan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah berupa kurnia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan panik yang memancarkan rona bimbang dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada mempunyai Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.

Hal yang sering luput dari diri manusia zaman moden ini adalah keimanan dan keyakinan bahawa Allah swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya. Kerana keyakinan ini semakin pudar, maka setiap individu bergelut dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi keperluan hidup belaka.

Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, "" Seseorang yang mengetahui bahawa Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan destinasi kepadaNya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya. "

Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahawa memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki iaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala keperluan akan dipenuhi.

Apakah kita belum pernah mendengar hadis yang amat masyhur ini:

Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi keperluannya, nescaya hal tersebut tidak mengurangkan sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang dicelupkan di laut . HR. Muslim

Ini semua bukanlah demi menafikan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormatpun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki.

Dalam kitab Shahih Al Jami 'disebutkan sebuah hadis dari Rasulullah Saw yang berbunyi, "Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke dalam hatiku bahawa jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya kecuali dengan taat kepadaNya. "

Sebab itu usahlah panik dalam mencari kurnia Allah swt berupa rezeki. Yakinilah bahawa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat.

"Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya." HR. Thabrani

Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama. Amin!

Ustaz Bobby Herwibowo

HANYA SETENGAH BERATNYA ZARAH ITU...


Dikisahkan di dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali, seorang pemuda mendatangi Nabi Isa yang sedang menyiram air di kebun. Pemuda itu membuat permintaan yang begitu mustahil dan sangat sukar ditunaikan oleh Nabi Isa sendiri.

Melihat Nabi Isa yang hanya mendiamkan diri, pemuda itu berkata berulang kali kepada Nabi Isa,

“Wahai Nabi Isa, kamu mintalah dari Tuhamu agar Dia memberi kepadaku sebesar zarah cintaku kepada-Nya. Moga-moga aku dapat merasa bagaimana ketinggian nilai cinta kepada Tuhan.”

Nabi Isa hanya menjawab, “ Wahai saudaraku, jangan kau teruskan niatmu itu. Kamu tidak akan terdaya menanggung cinta Tuhan walau sebesar zarah.”

Tetapi pemuda itu masih tidak berputus asa. Dimohonnya lagi pada Nabi Isa,

“ Jika aku tidak berdaya untuk satu zarah, mintalah untukku setengah beratnya zarah cinta itu.”
Melihat kesungguhan dan keinginan pemuda itu, Nabi Isa pun mengalah. Benarkah pemuda ini ingin sekali mendapatkan kecintaannya kepada Allah? Maka Nabi Isa pun menadah tangan dan berdoa agar Allah memperkenankan permintaan pemuda itu. Selesai berdoa, Nabi Isa pun berlalu.

Selang beberapa lama, Nabi Isa datang semula ke tempat dia mendoakan pemuda itu. Puas dicari pemuda itu ke sana ke mari tetapi tidak juga berjumpa. Nabi Isa bertanya kepada orang yang lalu lalang di situ berkenaan pemuda yang dimaksudkan.

“Oh, lelaki itu sudah menjadi gila dan sekarang dia berada di atas gunung sana,” jawab seorang lelaki. Nabi Isa terkejut mendengarnya. Apakah lelaki itu sudah gila setelah mendapat kecintaan kepada Allah seperti yang dimintanya?

“Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku dimana dan bagaimana keadaan pemuda itu sekarang.”

Permohonan Nabi Isa dikabulkan ketika itu juga. Pada pandangannya, kelihatanlah pemuda itu sedang berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar sambil matanya memandang ke langit tanpa berkelip.

Aneh sekali keadaan pemuda itu. Nabi Isa menghampirinya dan memberi salam. Namun salamnya tidak berjawab, malahan pemuda itu tidak bergerak sedikitpun.

“Wahai pemuda, jawablah salamku. Aku ini Isa as.”

Suara Nabi Isa bagai dibawa angin lalu. Pemuda itu terus diam membatu sambil mendongak ke langit.

Ketika itu turunlah wahyu dari Allah SWT yang bermaksud,

"Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, kerana dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat zarah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."

KENAPA KUCING ITU MENCURI DAGING ?


Ada suatu ketika seorang cendekiawan terkenal yang bernama Malik Bin Dinar sedang menyediakan makanan di rumahnya..

Entah bagaimana,seekor kucing datang dan mencuri sepotong daging di atas meja..

Malik mengekorinya dengan senyap-senyap..

"Ke mana dia hendak membawa daging itu.?" bisik Hati Malik..

Kucing itu terus berlari membawa daging itu dengan mulutnya..

Malik tetap mengekorinya..

Dia melihat kucing itu pergi ke sesuatu tempat .

Di situ terdapat lubang kecil di celah batu-batu itu.

Kucing itu segera menghampiri lubang itu dan mengeluarkan daging dari mulutnya itu..

Tiba - tiba Malik melihat seekor ular keluar daripada lubang itu lalu mengambil daging itu lalu memakannya..

Malik mengamati ular itu dan didapati ular itu buta .

Rupa-rupanya kucing itu membawa daging untuk ular buta yang sedang kelaparan didalam lubang...

MashaAllah.....Hebat kan Allah tetapkan rezeki untuk setiap makhluk-Nya ?

Mahasuci-Mu Allah ... Engkau Maha Hebat ya Allah .....

Subhanallah .. jadi janganlah kita kedekut bersedekah kepada makhluk-makhluk-Nya Allah yang lain ...

Subhanallah .. Alhamdulillah .. Allahuakbar ...

Copyright @ 2013 INSANI.