Friday, May 9, 2014

KEJAYAAN MILIK MANUSIA YANG HARI-HARINYA DIPENUHI DENGAN USAHA DAN DOA

     Sepanjang sejarah peradaban manusia kita sering melihat bahawa kejayaan manusia biasanya ditentukan oleh sejauh mana usaha mereka untuk mencapai tujuannya, tidak ada kejayaan kepada orang yang berpangku tangan, tidak ada kemenangan dianugerahkan kepada mereka yang tidak mahu mengubah cara hidup mereka, tidak ada kemuliaan dan kedudukan tinggi yang disematkan kepada orang yang malas melainkan kejayaan itu akan datang hanya  kepada manusia yang hari-harinya diisi dengan usaha dan doa.
 
Bagi  seorang muslim, lihatlah di luar sana, sangat banyak manusia berusaha meraih impian mereka, dengan beragam usaha, bahkan ada yang tidak peduli apa yang dilakukan benar atau salah, halal atau haram dari cara yang mereka tempuh. Hari- hari mereka, waktu dan terjaganya mata mereka, didedikasikan untuk tujuan dan impian tersebut, walaupun jalannya itu jalan kejahatan. Ada pun kita, semestinya sangat mendambakan prestasi yang terbaik sebagai hamba Allah bahkan inilah dambaan sebenar yang perlu ada kepada setiap manusia. Maka, sebab apa yang membuatkan kita kalah  dibanding usaha mereka? Faktor apa yang menyebabkan kita terdiam padahal mereka bergerak, dan apa yang menyebabkan kita tertunduk ketika mereka tegak? Padahal kita sedang memperjuangkan kemuliaan, iaitu ilmu, iman dan amal. Kita sedang memperjuangkan warisan kenabian, kita sedang  memperjuangkan syarat mutlak bagi kemakmuran dunia dan akhirat, Maka berusaha dan berdoalah serta teruskan perjuangan teman-teman.   

Berusaha untuk kejayaan adalah  Perintah agama.

Islam adalah agama yang memanggil umatnya untuk bergerak.

Allah SWT  berfirman:

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kalian , maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu …”( AT Taubah (9): 105)

Di dalam ayat ini terdapat suatu peringatan penting dari Allah SWT, sesungguhnya pekerjaan kalian tidaklah tersembunyi bagi Allah SWT, tidak pula bagi RasulNya dan orang-orang beriman. Maka, bersegeralah melakukan pekerjaan yang baik dan ikhlaskanlah pekerjaan kalian hanya untuk Allah SWT. Dalam ayat ini juga terdapat sesuatu untuk menyemarakkan semangat kita berusaha, maka siapa saja yang tahu bahwa perbuatannya tidaklah  tersembunyi (dari penglihatan Allah), baik pekerjaan yang baik atau buruk, maka hendaknya dia bersegera melaksanakan pekerjaan yang baik dan menjauhi perkara yang buruk.” 

Karena Usaha Adalah Sunnatullah Kehidupan di Dunia.

 Benar, bahwa berjaya dan gagal adalah ketentuan Allah SWT, tetapi kita dituntut untuk mengusahakan sebab-sebabnya.

 Allah SWT  berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri. ( Ar Ra’du (13): 11)
Para ahli tafsir mengatakan bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali jika kaum itu mahu merubah sebab-sebab yang membuat mereka mundur. Sebab-sebab itu ada dua macam, yakni sabab syar’i dan sabab kauni

  1. Sabab Syar’i, iaitu  sebab yang dilakukan seorang hamba atau kaum,  berupa merubah hubungannya  dengan Allah SWT.   Jika dia merubah hubungan dengan Allah SWT kearah yang buruk, dari taat menjadi maksiat, rajin ibadah menjadi malas, berbakti kepada orang tua menjadi durhaka dan sebagainya,  maka Allah SWT  pun akan merubahnya kearah yang buruk,  sesuai perubahan yang dibuatnya. Jika dia merubah hubungan dengan Allah SWT  kearah yang baik, sebelumnya maksiat menjadi taat, malas ibadah menjadi rajin, melawan orang tua menjadi berbakti, dan sebagainya, maka Allah  SWT   pun merubahnya menjadi  baik.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum) berupa kenikmatan, kebaikan, dan kelapangan hidup (sehingga mereka merubah keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri)  dengan berubahnya keimanan mereka menjadi kufur (ingkar), dari taat  menjadi maksiat, atau dari bersyukur atas nikmat Allah  menjadi sikap ingkar terhadapnya, maka Allah mencabut ketika itu atas semuanya. Demikian juga jika seorang hamba merubah apa yang ada pada diri mereka, dari maksiat menjadi taat kepada Allah, maka Allah akan merubah apa-apa yang ada padanya, dari keburukan menjadi kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan, dan kasih sayang 
  
  1. Sebab Kauni Iaitu sebab yang dilakukan oleh seorang hamba atau kaum sebagai tuntutan rasional kehidupan  dan ada juga yang menyatakan ia sebagai Hukum Alam).
Kehamilan adalah kehendak Allah SWT, tetapi sabab kauni-nya adalah kehamilan mesti didahului bertemunya dua benih sel telur dan sperma. Musibah banjir dan tanah runtuh memang kehendak Allah SWT tetapi sunatullah juga menetapkan bahwa jika manusia membuang sampah sembarangan serta membuat pemukiman penduduk di daerah resapan air, maka yang terjadi adalah banjir. Sembuh dari penyakit adalah atas kehendak Allah SWT, tetapi ada sabab kauni-nya, yakni berubat,lulus tidaknya sesorang pelajar dalam ujian memang kehendak Allah SWT, tetapi sebab kauni-nya adalah kerana usahanya belajar dengan teratur dan berstruktur serta menjaga stamina fizikal dan mentalnya.

                Sabab kauni ini jelas diakui oleh Islam. Imam Muslim dalam kitab Shahihnya meriwayatkan:
                Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melewati sebuah kaum yang sedang menyerbukkan kurma, lalu beliau bersabda: “Seandainya kalian tidak melakukan itu niscaya hasilnya baik.” (lalu mereka mengikuti anjurannya) Ternyata hasilnya tidak begitu baik,. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: “Bagaimana pohon Kurma kalian?” Mereka menjawab begini dan begitu. Lalu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أنتم أعلم بأمر دنياكم

                                                                                    “Kalian lebih tahu urusan dunia kalian.” (HR. Muslim)

                Artinya, mereka adalah petani kurma, sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bukan petani kurma,  melainkan pedagang dan penggembala, maka petani lebih tahu urusan pertanian dibanding pedagang dan penggembala. Inilah sabab kauni yang mesti kita perhatikan dalam kandungan kisah ini. Apa yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya sebatas pendapat peribadi yang diketahuinya saja, namun karena para sahabat adalah kaum yang sangat taat kepadanya, maka mereka tetap mengikutinya, sebab  khawatir  jika ternyata perintah itu adalah wahyu dari Allah SWT.

Wajib Untuk Kita Sentiasa Berdoa

Bagi  orang  yang berilmu, maka kejayaan mesti diraih dengan usaha yang gigih. Tapi, tidak cukup itu saja, sebab bagi orang yang beriman kejayaan juga mesti diraih dengan doa. Maka, kesepaduan antara keilmuan dan keimanan seseorang akan membentuk wujud nyata sikap dan perilaku yang seimbang, yakni usaha dan doa, Orang bijak juga mengatakan, “Usaha tanpa doa adalah sombong, doa tanpa usaha adalah mimpi yang kosong.”

Ya, usaha tanpa doa, seakan dialah yang menentukan hasil akhir dari usahanya itu, padahal banyak manusia yang tidak berdaya ketika menghadapi badai besar di akhir dari usahanya. Inilah kesombongan dan keangkuhan ditengah kelemahan manusia. Lihatlah petani, sehari lagi mereka akan menuai  maka sudah banyak khayalan yang mereka buat jika nanti selesai menuai. Namun, sang petani tidak berdaya tatkala keesokkan harinya hujan besar menenggelamkan  sawah tanamannya.

Sebagai pegakhiran sukalah saya berkongsi bahawa dalam berdoa perlulah ada adab-adabnya,Meskipun waktu dan keadaan berdoa sudah kita patuhi,namun masih ada doa yang tidak dimakbulkan Allah SWT. Ia berlaku apabila seseorang berdoa tetapi dalam masa yang sama masih melakukan maksiat kepada Allah SWT . Pengajaran daripada kisah Ibrahim bin Adham Rahmatullah Alayh seorang Ulamak yang menjelaskan kenapakah doa seseorang masih tidak dimakbulkan Allah SWT.

Ketika berada di tengah pasar Basrah, beliau disapa sekumpulan pemuda. Mereka bertanya  Ibrahim bin Adham Rahmatullah Alayh , mengapa doa tidak dimakbulkan Allah SWT pada hal mereka selalu berdoa.

Ibrahim bin Adham Rahmatullah Alayh  menjawab doa itu tidak dimakbulkan kerana hati mereka buta (mati) berpunca daripada 10 perkara iaitu:

1. Kamu mengenal Allah, tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya.
2. Kamu sangka bahawa kamu cintakan Rasulullah, tetapi kamu tinggalkan sunnahnya.
3. Kamu membaca al-Quran, tetapi kamu tidak beramal dengannya.
4. Kamu makan nikmat Allah, tetapi kamu tidak tunaikan syukur-Nya.
5. Kamu berkata bahawa syaitan itu musuh, tetapi kamu tidak menentangnya.
6. Kamu berkata bahawa syurga itu benar, tetapi kamu tidak beramal untuk mendapatkannya.
7. Kamu berkata bahawa neraka itu benar, tetapi kamu tidak lari daripadanya.
8. Kamu berkata bahawa mati itu benar, tetapi kamu tidak bersedia baginya.
9. Kamu bangun daripada tidur, lalu kamu ceritakan segala keaiban manusia tetapi kamu lupakan keaiban kamu sendiri.
10. Kamu kebumikan mayat saudara kamu, tetapi tidak mengambil iktibar daripadanya.

Sehubungan itu, umat Islam perlulah sentiasa berdoa kepada Allah dengan mematuhi segala syarat ketika berdoa.semoga dengan keberkatan itu, insyaAllah , Allah SWT akan menurunkan keberkatan nya keatas setiap usaha dan doa yang kita pohonkan.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk terus istiqamah menjadi hambanya yang beriman dan bertaqwa, Wallahu waliyyut taufiq.

Keajaiban-Keajaiban di Jalur Gaza

Suara Tak Bersumber ...

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di laman Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan ( ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

"Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau, "kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas kerana mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimum. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara "Utsbut, tsabatkallah" yang maknanya kurang lebih, "tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu." Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

"Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kepada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, kerana tidak ada seorang pun yang bersama saya, "ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah kereta kebal melewati ranjau yang tertanam, sesuatu yang "ajaib" terjadi. Ranjau itu justru meletup amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak tentera Israel meninggal seketika itu. Sebahagian daripada mereka harus diangkut oleh helikopter. "Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat," kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam laman alraesryoon.com, ikut menyokong kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

"Ketika saya mengamati gerakan kereta kebal di sempadan bandar, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencuba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahawa suara itu tidak keluar kecuali dari batuan dan pasir. "





Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh ...

Sebuah kejadian "ajaib" berlaku di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur Wayar, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun terus jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, wayar pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, kerana pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa kereta kebal Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, kereta kebal itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak boleh berbuat apa-apa. Wayar ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara kereta kebal Israel telah berkumpul di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebahagian yang lain berdoa, "Allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum," yang maknanya, "Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa."

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar letupan dahsyat tepat di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentera Israel pergi dengan membawa kerugian akibat letupan tersebut, para mujahidin akan melihat lokasi letupan. Sungguh ajaib, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva letupan? Wallahu a'lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khuatir jika api itu semakin tak terkawal.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa, "Wahai Dzat yang merubah api menjadi sejuk dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu."

Maka, tidak lebih dari tiga minit, api pun padam. Para mujahidin menangis terharu kerana mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta'ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan Anjing ...

Di saat para mujahidin tersepit, haiwan-haiwan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Seorang mujahid Palestin menuturkan "kisah ajaib" yang lain kepada laman Filithin Al Aan (25/1/2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum peluru berpandu-peluru berpandu Israel jatuh di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpati itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi "cerita keajaiban" mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan laman Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing tentera Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel mencari tempat simpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, "Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Kerana itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami. "

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa kurma. Dengan tenang anjing itu memakan kurma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut pun Ikut Membantu ...

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komander Al Qassam di kem-kem pelarian Nashirat, langsung setelah selesai solat zuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh kereta kebal Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat kedudukan para mujahidin tersepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata tentera Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kes serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis laman almesryoon.com (sudah tidak boleh diakses lagi). la bercerita bagaimana kabus tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati kereta kebal tentera Israel guna meledakkannya. "Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini," kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabus tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara kereta kebal, menanam ranjau-ranjau di sisinya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kenderaan tentera itu. Lima tentera Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka selepas ranjau-ranjau itu meletup.

Kerana kekejaman zionis yahudi, semua makhluk Allah melawannya, Maha benar sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya:

Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), kerana termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami 'As-shaghir no. 7427)

"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepada kamu), dan sesungguhnya Allah sentiasa melumpuhkan tipu daya orang-orang yang kafir. "(Surah 8: 17-18)

Selamat Dengan Al-Quran ...

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa '. Seorang doktor yang memeriksanya terkejut apabila mengetahui ada sepotong projetile peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat terkejut adalah timah panas itu gagal menembusi jantung sang pejuang kerana terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf Al-Quran yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlubang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rosak, sedangkan projetile sendiri bentuknya sudah "berselerak".

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Doktor Jorden sebagaimana ditulis laman parti Ikhwanul Muslimin (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah projetile peluru, mushaf Al-Qur'an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid An-Nur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembak 3 rodalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. "Akan tetapi mushaf-mushaf Al-Qur'an tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa," katanya sambil tak henti bertasbih.

"Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang menceritakan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah,

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar, iaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, 'sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,' (Al-Baqarah [2]: 155-156). "

jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).

Harum Jasad Para Syuhada ...

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran peluru berpandu pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keselamatan di Nashirat, Gaza.

Jasad komander al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini "hilang" setelah terkena peluru berpandu. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tinggal kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dikeluarkan laman syiria-aleppo.com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, tiba-tiba muncul bau harum kasturi dari bilik simpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani 'terkejut lalu memberitahu kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (gelaran) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah beg plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari selepas wafatnya lelaki yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama berlaku juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid kerana serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdul Rahman Al Jamal, penulis yang tinggal di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Parti Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaimana dilansir laman Al Quds Al Arabi (19/1/2009), ketika masih berada di Gaza, ia menyampaikan,

"Saya telah melawat sebahagian besar bandar dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur kerana serangan Israel. Percayalah, bahawa saya mencium bau harumnya para syuhada. "

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir ...

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal Al-Qur'an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) Al-Qur'an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk mendapat latihan ketenteraan. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kem pelarian Jabaliya.

Kerana keadaan medan, jasadnya baru boleh dipindahkan setelah dua minggu wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua minggu meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahawa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fizikalnya tidak rosak. Keadaannya mirip seperti orang yang sedang tidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk berkahwin dengan salah satu gadis Palestin, namun ia menolak. "Saya meninggalkan keluarga dan tanah air kerana hal yang lebih besar dari itu," jawabnya.

Khabar tentang keadaan jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumaat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000 ...

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini sesuai disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas kehilangan nyawa 1.412 putra putrinya, terubat dengan lahirnya 3,700 bayi selama 22 hari serangan Israel terhadap bandar kecil ini.

Hamam Nisman, Pengarah Jabatan Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesihatan pemerintahan Gaza menyatakan bahawa dalam 22 hari 3,700 bayi lahir di Gaza.

"Mereka lahir antara tarikh 27 Disember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang majoriti wanita dan kanak-kanak-kanak-kanak," katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi berbanding bulan-bulan sebelumnya. Setiap tahun 50 ribu kes kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3,000 hingga 4,000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3,700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1,300 kelahiran. Bererti dalam bulan Januari berlaku peningkatan kelahiran hingga 1,000 kes.

Nisbah antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu setiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu 

"Israel sengaja membunuh para wanita dan kanak-kanak-kanak-kanak untuk menghapuskan masa depan Gaza. Sebanyak 440 kanak-kanak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka. "

Sejarah Perang Ahzab / Perang Khandak (Parit)

khandak
Perang Ahzab (bahasa Arab: غزوةالاحزاب) atau Perang Khandaq (Arab: غزوةالخندق) ini telah berlaku pada bulan Syawaltahun 5 Hijrah bersamaan 627 Masihi. Dinamakan Perang Ahzab kerana perang ini menghimpunkan banyak suku kaum yang telah bersekutu (Ahzab) untuk menyerang orang Islam di Madinah. Dinamakan juga Perang Khandak (parit) kerana tentera Islam telah menggali parit di sekeliling kota Madinah untuk menghalang tentera musuh dari menceroboh dan menyerang Madinah. Dengan bantuan Allah, tentera Islam telah mendapat kemenangan walaupun jumlah gabungan tentera Mekah amat besar. Perang ini ada diceritakan dalam al-Qur’an di dalam Surah Al-Ahzab.
Pengepungan menjadi ‘pertarungan kepintaran’ dalam mana Muslim secara taktikal mengalahkan musuh mereka sambil hanya mengalami korban kecil. Usaha bagi mengalahkan orang Islam gagal, dan agama Islam bertambah berpengaruh di rantau itu. Ekoran itu, tentera Muslim mengepung pula penempatan suku Bani Quraizah, yang membawa kepada penyerahan kalah mereka.
Kekalahan dalam Perang Khandaq menyebabkan Quraisy hilang perdagangan serta darjat mereka.
Marilah bersama menghayati sirah Rasulullah s.a.w dalam peperangan Ahzab. Tanggal 7 Syawal 5 Hijrah menyaksikan peristiwa Perang Ahzab berlaku setelah kesedihan menimpa kaum Muslimin, akibat keguguran ramai para syuhada didalam Peperangan Uhud.
Perang Ahzab atau Khandak adalah perang yang mengumpulkan 10,000 orang tentera musyrikin dari sekitar tanah arab untuk memerangi Madinah. Jumlah tersebut adalah lebih banyak daripada bilangan penduduk madinah termasuk anak-anak, wanita-wanita dan golongan tua.
Apabila mengetahui keadaan tersebut Rasululullah s.a.w telah bermesyuarat dan telah mengambil idea bernas daripada Salman Al-Farisi untuk menggali parit di bahagian Utara Madinah. Bahagian lain di sekeliling Madinah dikelilingi oleh gunung-gunung dan kebun-kebun kurma menyukarkan kaum musyrikin memasuki kota Madinah.
Setelah sempurna penggalian tersebut maka seperti yang dijangka sebuah ketumbukan besar musyrikin Quraisy bergabung dengan kaum-kaum musyrikin di sekitar Mekah muncul di hadapan parit tersebut. Di sini dapat diringkaskan bahawa usaha yang dilakukan oleh orang Musyrikin untuk menyeberangi parit itu tidak berjaya. Peperangan terbatas hanya dengan melepaskan anak panah. Walaupun begitu terdapat enam orang dari pihak muslimin dan 10 orang dari pihak musyrikin yang terbunuh.
Dalam keadaan yang tegang itu, Bani Quraizah iaitu kaum Yahudi yang tinggal di Madinah telah dihasut oleh Huyai bin Akhtab untuk memerangi kawasan tempat tinggal di Madinah yang didiami oleh wanita-wanita dan anak-anak kecil. Mereka telah melanggar janji mereka dengan Rasulullah s.a.w dengan membuat keputusan tersebut.
Beberapa orang Yahudi dilihat cuba menyusup masuk untuk menyerang dari belakang. Walaupun begitu dengan keperwiraan yang ditunjukkan oleh Shafiyyah binti Abdul Muthalib, beliau berjaya membunuh mereka dan Bani Quraizah yang melihat dari jauh menjangka Rasulullah juga telah meletakkan askar pertahanan dari belakang. Keadaan menjadi selamat seketika. Keadaan sedemikian menyebabkan mereka hanya menyediakan makanan kepada tentera-tentera Quraisy.
Setelah mendengar berita yang merungsingkan tersebut Rasulullah s.a.w telah menghantar wakilnya untuk mencari kebenaran tentang peristiwa tersebut. Apabila ternyata kesahihan berita tersebut berita ini tersebar dalam kalangan tentera yang menjaga di barisan hadapan. Kemudian sebahagian daripada tentera memohon izin untuk pulang mempertahankan anak-anak dan isteri mereka di rumah.
“Allahuakbar bergembiralah wahai orang-orang muslimin dengan kemenangan dan pertolongan daripada Allah S.W.T.” Sabda baginda setelah diam seketika. Rasulullah s.a.w merancang untuk menghantar beberapa pasukan untuk menjaga di barisan belakang dan menghantar beberapa pasukan untuk mengucar-kacirkan tentera musyrikin di barisan hadapan.
Namun rancangan Rasulullah s.a.w tidak diterima oleh beberapa orang Sahabat setelah Rasulullah s.a.w memberitahu rancangan ini adalah pendapatnya dan bukan wahyu daripada Allah S.W.T. Kemudian Allah S.W.T telah membuat keputusan yang sekaligus menghina dan memecahbelahkan musuh dengan mendatangkan Nua’im bin Mas’ud.
Beliau adalah seorang yang berpengaruh dalam kalangan Bani Quraizah dan orang musyrikin Quraisy. Beliau menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah s.a.w dan bersedia membantu untuk memecahbelahkan tentera musyrikin.
Setelah Rasulullah s.a.w menyerahkan cara dan strategi memecahbelahkan mereka kepada Nua’im maka beliau telah melaga-lagakan antara Bani Quraizah dan Bani Quraisy. Setelah mengetahui bahawa barisan mereka telah berpecah belah, mereka telah hilang semangat untuk berperang memandangkan khuatir berlaku peperangan sesame sendiri dan tiada kesatuan antara mereka. Pada masa yang sama Rasulullah s.a.w dan para sahabat berdoa kepada Allah dengan penuh keikhlasan agar pasukan musuh dikalahkan.
Akhirnya Allah S.W.T menurunkan para malaikat yang datang berupa angin taufan mencabut semua khemah-khemah musuh memporak-perandakan gerakan mereka. Allah S.W.T juga mengirimkan malaikat yang menyusupkan perasaan takut di pihak musuh. Rasulullah s.a.w menghantar wakil untuk melihat keadaan musuh dan ternyata tiada seorangpun dalam kalangan mereka yang tinggal melainkan kesemuanya telah melarikan diri ke Mekah.
Peperangan ini telah bermula pada 5 Syawal dan telah berlangsung selama sebulan. Perang Ahzab bukanlah peperangan yang membawa kepada kerugian dan keuntungan melainkan ia adalah perang saraf semata-mata. Tiada pertempuran yang hebat antara kedua belah pihak.
Namun dalam catatan sejarah Islam ini adalah peperangan yang sangat tegang, yang berakhir dengan kekalahan di pihak musyrikin. Peperangan ini memberi petunjuk bahawa sebesar manapun kekuatan ketenteraan yang ada pada negara arab tidak sanggup untuk melawab kekuatan kecil yang sedang mekar di bumi Madinah.
Disebabkan hal ini Rasulullah s.a.w bersabda “Sekarang kitalah yang akan menyerang mereka dan mereka tidak akan menyerang kita. Kitalah yang akan mendatangi mereka.”
sumber: myibrah.comms.wikipedia.org

Subhanallah, ombak di bawah laut lebih besar dari ombak di atas permukaan


Begitu dahsyatnya penciptaan bumi ini dan kita sebagai manusia tidak boleh berkata kecuali mengucapkan Subhanallah, yang telah menciptakan alam semesta ini beserta apa yang berada di atasnya sedemikian indah dan mempesona sehingga kita boleh menetap di atasnya dengan tenang dan damai.

Begitupun laut dan samudera yang luas mempunyai rahsia yang telah dibicarakan dalam al- Qur'an sejak 14 abad lalu. Jadi apa pendapat para ilmuwan setelah mereka berjaya menjalankan penyelidikan ilmiah ini ?

يقول تعالى: (أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ)[النور: 40].

Ertinya: " Atau seperti gelap gelita di lautan yang dalam yang diliputi oleh ombak , yang di atasnya ada ombak , di atasnya ada awan. Gelap gelita tindih menindih. Apabila dia mengeluarkan tangannya tidaklah hampir dia melihatnya dan barang siapa yang tiada diberi oleh Allah cahaya maka tidaklah ada baginya sedikit cahaya pun " . Q.S. An - Nur; 24:40

PENJELASAN AYAT

Dalam ayat ini, Allah SWT berbicara kepada kita sikap dan pengingkaran orang-orang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan perjumpaannya pada hari Kiamat nanti serta pembangkangan mereka terhadap rasul-Nya. Perbuatan yang mereka lakukan di dunia ini diibaratkan mengejar sesuatu yang bersifat fatamorgana dengan termengah-mengah di belakangnya.

Jika mereka tidak berjaya mencapai tempat yang dituju itu, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dan mereka merasa apa yang mereka lakukan adalah sia-sia. Perumpamaan orang kafir ini diibaratkan seperti manusia hidup dalam kegelapan laut yang dalam dan hampir-hampir tidak melihat sesuatu kerana gelap gelita.

Imam Al- Qurthubi, seorang ulama tafsir terkenal berkata: (di samudera yang dalam ) yang tidak terjangkau dasarnya yang diliputi oleh ombak , yang di atasnya yakni di atas ombak itu, ada lagi ombak yang lain sehingga ombak berlapis-lapis dan di atasnya yakni di atas ombak yang berlapis itu ada lagi awan gelap yang menutupi cahaya yang menyinari langit. Demikianlah, seperti apa yang dikatakan ahli saintis kini.

FAKTA ILMIAH

Ketika para ilmuan mengharungi samudera yang dalam mereka mendapati bahawa dalam laut yang sangat dalam itu diliputi oleh kegelapan dan tahap kegelapanya menghalang manusia untuk melihat sesuatu. Kegelapan ini semakin menjadi-jadi jika ombak dan gelombang datang bertubi-tubi apalagi jika awan tebal dan hitam menyelimuti angkasa.

Sebagaimana juga mereka mendapati bahawa di dalam laut yang sangat dalam itu terdapat ombak yang berlapis-lapis dan tidak mungkin seseorang melihatnya kecuali dia menyelam sehingga 100m kedalaman laut. Ombak yang terdapat dalam lautan ini lebih besar dari ombak yang terdapat di atas permukaan. Subhanallah ...

ILMIAH MUKJIZAT AL -QUR'AN

Dalam ayat ini terdapat dua penemuan saintifik yang sesuai dengan ayat Al-Quran surat An- Nur; 24:40 , iaitu :

1 . Tentang gelapnya laut yang dalam yang baru ditemui oleh para ilmuwan baru -baru ini
2. Terdapat ombak dan gelombang dalam laut itu secara berlapis/menimbun.

*Diterjemahkan oleh Detik Islam dari sumber islampos.com judul artikel Subhanallah, Lihatlah Allah Ciptakan Kegelapan Laut.

Copyright @ 2013 INSANI.