Oleh: BEKAS SEORANG PENDETA KRISTEN
M. ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)
M. ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)
http://swaramuslim.com/ebook/more.php?id=2526_0_11_0_M
BAGAIMANA SAYA MENGENAL ISLAM
Sejarah ibarat roda, selalu berputar dan berputar. Demikian pula dengan manusia. Apa yang baru dihari ini, akan usang dikeesokannya, apa yang baik hari ini, belum tentulah baik kemudiannya. Dunia penuh dinamika dan romantika. Sayapun penuh dengan dinamika dan romantika. Pada tahun 1964 saya naik kereta api dari Jakarta ke Surabaya, entah suatu kesengajaan yang sudah diatur oleh Tuhan ataukah bagaimana, tetapi yang jelas saya telah duduk berdampingan dengan seorang yang mengaku bernama Haji Mahmud, yang tertarik oleh ketekunan saya membaca injil.
Akibatnya berdialog, dan dalam dialog itu ia memberikan pada saya “Sebuah ajaran Islam,” yang bunyinya: ‘Kul huallahu Ahad, Allahus samad, Lam yalid walam yulad, Walam yakun lahu kufuwan Ahad,’ yang artinya: Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnva Allah itu Esa tempatmu bergantung. Ia (Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan Ia tiadalah mempunyai tandingan.”
Haji tersebut menerangkan, bahwa Islam bukan hanya sekedar Agama, tetapi juga suatu risalah, suatu ideologie dan suatu falsafah, yang cocok untuk sega]a bangsa dan golongan. Islam tidak mengenal diskriminasi, dan jabatan, dan pangkat, itulah sebabnya dalam mesjid hanya dipakai tikar, dan dalam sambahyang semua ummatnya harus tunduk hingga mukanya ke bumi tanpa memandang dia itu apa dan siapa.
DORONGAN SAYA UNTUK MENYELIDIKI INJIL
Kalimat-kalimat Lam yalid Qalam yulad, benar-benar merupakan kalimat pendorong pada saya untuk menyelidiki apa sebenarnya Islam itu. Itulah sebabnya saya lalu dihinggapi penyakit “memborong” buku-buku Islam, baik itu karangan Prof. Dr. Hamka, Sallaby, Ashiddiqy, Imam Ghozali, Rosyidi, maupun kepada Al-Qur’annya sendiri, yaitu tafsirannya, dan kitab hadits-hadits. Iman saya kepada Kristen makin lama makin luntur. Satu persatu dogma dogma Kristen tidak dapat saya terima lagi. Pertanyaan hati saya tentang Tuhan itu tiga tetapi satu; juga tentang Yesus itu manusia dan Yesus itu juga Allah, tentang dosa keturunan. Salib dstnya satu persatu terjawab dalam Al-Qur’an secara jelas. Dan untuk ini saya kira karena saya mengadakan penyelidikan pengulangan terhadap Injil. Sudah tentu bukan penyelidikan secara dahulu lagi yang mendasarkan pembacaan kepada sola fide, tetapi penyelidikan baru, yaitu dengan menggunakan ratio, dan menggunakan kitab suci yang lain (Taurat & Qur’an) sebagai bahan pembanding.
MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL DAN NABI ALLAH
Tidak dapat disangkal lagi, bahwa Yesus disamping mengajarkan tentang keesaan Tuhan, Hukum Taurat, Cinta kasih dan Kebenaran, maka jangan lupa pula bahwa Yesus juga mengajarkan tentang “Akan datangnya Dia, sesudah aku.” Didalam Perjanjian Baru pemberitaan ini sangat jelas kalimat-kalimatnya dan bahkan didalam Perjanjian Lamapun tiada ketinggalan. Baiklah, kita baca sekarang didalam Perjanjian Baru dahulu, yaitu dalam Injil Yahya 14: 16-17:
“Aku, Yesus akan memintakan kepada Allah, supaya kamu diberinya Paraclet yang lain, supaya tinggal diantara kamu selama-lamanya. Yaitu Rokh Kebenaran, maka isi dunia ini tiada mengenalnya, adapun kamu ini kenal akan dia, karena dia ada tinggal bersama-sama dengan kamu selamanya.”
Jelas saya kira, bahwa nabi Isa akan mengirimkan Dia, Rokh Kebenaran, yang akan dikenal oleh murid-muridnya. Didalam kata-katanya yang asli, maka yang dipakai Isa bukannya Rokh Kebenaran ataupun Rokhulkudus, tetapi ia menggunakan istilah Paraclet. Paraclet atau Para-Cletos artinya ialah Yang Ikhlas atau Yang Terpuji. Kata-kata atau ayat inilah yang kemudian ditafsirkan oleh orang-orang Kristen dengan istilah Rokhulkudus, sebagai penggenap bagi oknum Allah yang ketiga.
Benarkah Paraclet berarti Rokhulkudus? Untuk mengkaji persoalan tersebut, baiklah kita lanjutkan pembacaan kita pada Injil Yahya 16:5-14 yang bunyinya:
5. Tetapi sekarang itu Aku pergi kepada Dia yang menyuruh Aku. Tiada seorangpun diantara kamu yang bertanya kepadaku: Hendak kemana?
6. Oleh sebab Aku mengatakan kepadamu perkara itu, penuhilah hatimu dengan duka-cita.
7. Tetapi Aku ini mengatakan yang sebenarnya kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jika Aku undur daripadamu, karena jika Aku tiada undur, tiada juga penghibur itu akan datang kepadamu, tetapi jikaIau aku pergi kelak, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu.
8. Setelah Dia datang akan menerangkan isi dunia ini dari hal dosa, dan kebenaran dan hukuman.
9. Dari hal dosa, sebab tiada orang percaya akan Daku. 10. Dari hal keadilan, sebab Aku pergi kepada Bapa dan tiada kamu melihat Aku lagi.
11. Dan dari hal hukuman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan.
12. Maka banyak perkara bagi yang hendak kukatakan kepadamu, tetapi sekarang tiada kamu boleh menanggung akan dia.
13. Melainkan apabila ia datang, yaitu Rokh Kebenaran, maka ia akan membawa kepada segala jalan kebenaran, karena tiadalah Dia berkata-kata daripadaku atas dari Yesus ini sehingga olehnya bolehlah kami mengetahui rahasia-rahasia yang sebenarnya. Dengan perkataan lain yang susunannya lebih sederhana tetapi tidak pula menyimpang dari isinya maka dapatlah disusun sebagai berikut:
a. Kalau Isa tidak pergi maka dia tidak datang (ayat 5)
b. Nabi itu amat penting, sehingga olehnya Isa akan pergi (ayat 7)
c. Nabi itu datang membersihkan dunia ini dari dosa (ayat
d. Nabi itu datang menempelak dunia sebab manusia tidak percaya Isa lagi (ayat 9)
e. Nabi itu menghukumkan seluruh dunia (ayat 11)
f. Nabi itu berkata-kata karena diperintah (ayat 12)
g. Ia mengabarkan perkara-perkara yang akan datang dan kebenaran kebenaran (ayat 13)
h. Ia memuliakan Yesus (ayat 14)
i. Dia mengambil apa yang dipunyai Isa yaitu kerasulan dan kenabiannya (ayat 14)
0 comments:
Post a Comment