Rabia al-Dousari boleh jadi termasuk lelaki berlapang dada. Dia berjanji bakal memaafkan kesalahan
Faisal al-Amiri, yang terbukti bersalah membunuh putranya, Abdullah.
Hanya saja, Dousari mengajukan syarat Faisal boleh dibebaskan dari hukuman penjara sekaligus
hukuman mati bia dia berhasil menghafal Alquran.
Pengadilan di sebuah provinsi di sebelah timur negara itu telah memutuskan Faisal bersalah
membunuh Abdullah dalam sebuah perkelahian. Sesuai syariat Islam berlaku di Negeri Dua Kota
Suci itu, dia divonis mati. Pelaksanaan hukuman mati dilakukan dengan cara dipenggal
kepalanya.
Tapi, Faisal boleh bebas dari semua hukuman bila keluarga Abdullah mahu mengampuni.
Pengadilan Tinggi setempat mendorong agar Dousari mahu memaafkan kesalahan Faisal.
Dousari menolak wang pengganti darah putranya. Dia hanya mengajukan syarat Faisal harus
menghafal kitab suci umat Islam itu.
Dousari barangkali yakin Faisal tidak akan mengulangi dosa itu lagi bahkan boleh menjadi
soleh setelah menghafal Alquran. Maklum saja, Alquran seharusnya menjadi pedoman hidup
tiap muslim.
0 comments:
Post a Comment