Anak-anak adalah pewaris kepimpinan generasi yang akan datang. Tiada aset yang lebih besar bagi seorang ibu dan ayah selain daripada memiliki anak-anak yang menjadi. Tugas mempastikan bahawa anak-anak ini akan ‘menjadi’ adalah peranan kita semua.
Firman Allah swt yang bermaksud:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Surah at-Tahrim ayat 6)
Namun kita tidak punyai jalan pintas bagi memiliki anak-anak yang baik dan ‘bermenjadian’. Langkahnya bermula seawal memperbaiki diri sendiri.
- Ianya harus bermula dengan membina & memperbaiki diri sendiri.
- Kita mesti memilih bakal ibu atau bakal ayah yang berwawasan yang akan bersama mendidik anak-anak.
- Pendidikan berpanjangan sepanjang mengandung dan menyambut kelahiran.
- Hak setiap anak-anak bagi memiliki nama yang baik.
- Setiap anak yang membesar harus dibajai untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya dan mencintai ajaran Islam.
- Rasa kasih sayang tidak menghalang anak-anak daripada di’hukum’ dengan menghadkan kemewahan kehidupan dan kebebasan globalisasi
- Bajet perbelanjaan yang ‘secukupnya’ harus disediakan untuk membesar dan mendidik anak-anak melebihi kos kemewahan kehidupan yang lainnya.
- Didik anak-anak dengan memiliki kehidupan yang ber’misi’ dan ber’visi’ agar terus membesar sambil menyumbang terhadap kepedulian umat.
- Anak-anak yang soleh dan solaheh serta ‘berkemenjadian’ adalah anugerah Ilahi dan kesungguhan bermunajat kepadaNya seharusnya dilatih agar kita semua berupaya memiliki kemanisannya.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertaqwa,” (Surah al-Furqan ayat 74).
0 comments:
Post a Comment